Selasa, 05 Mei 2009

Trend Flu Babi


Ternyata bukan hanya mode pakaian atau teknologi informasi yang terus berkembang mengikuti perkembangan zaman, penyakit juga demikian. Dulu dunia digegerkan oleh kehadiran virus HIV AIDS yang telah menimbulkan banyak korban jiwa, lalu ada SARS, lalu flu burung, kini telah muncul lagi wabah baru yang sedang trend yakni Flu babi (Swine Influenza).

Penyakit flu babi yang disebabkan oleh virus H1N1 ini bahkan lebih ganas daripada flu burung. Hanya dalam tempo dua minggu, virus ini telah menimbulkan korban 150 orang di Meksiko. Hingga kini telah ditemukan sekitar 2.500 kasus dengan korban tewas 159 orang. Kecepatan penyebarannya juga luar biasa, dalam satu hari saja, virus ini telah merambah ke dua negara. Amerika Serikat, salah satu negara tetangga terdekat Meksiko merupakan negara kedua dengan korban terbesar hingga saat ini. Virus ini diduga juga telah menyebar ke negara-negara Eropa dan Asia.

Berdasarkan riset Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, H1N1 tipe Meksiko diduga kuat gabungan flu unggas, flu babi, dan flu manusia. Virus kemungkinan berubah di tubuh babi.

Gejala klinis yang dialami oleh penderita, umumnya sama dengan gejala flu pada umumnya, demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, sesak napas, hingga akhirnya mual, muntah, dan diare.

Hingga saat ini, selain Meksiko dan Amerika Serikat, virus flu babi ini telah merambah ke Kanada, Spanyol, dan Selandia Baru. Pemerintah Indonesia sendiri telah melakukan antisipasi dalam mencegah masuknya virus flu babi ini, seperti pelarangan impor babi untuk sementara, pemasangan thermoscanner atau alat pemindai panas di sepuluh bandara internasional, travel warning ke Meksiko, dan pengawasan peternakan babi yang tersebar di seluruh Indonesia. WHO juga menekankan bahwa yang harus diwaspadai justru penularan virus ini antar manusia. Sebagian pengidap di Amerika, Spanyol, dan Selandia Baru, terbukti tak bersentuhan dengan babi.

Adapun antisipasi yang bisa kita lakukan secara pribadi agar diri kita dan keluarga tidak terkena virus mematikan ini antara lain adalah menghindari kontak dengan lingkungan yang terkontaminasi virus flu babi ini, menghindari kontak dengan penderitanya, minum tamiflu yang direkomendasikan oleh WHO, dan yang tidak kalah pentingnya tentunya dengan menerapkan pola hidup sehat, dengan kondisi tubuh yang sehat, sistem kekebalan tubuh manusia akan mampu menangkal virus apapun, sebaliknya kondisi tubuh yang lemah akan rentan akan virus apapun. Antisipasi lain tentunya adalah jangan bergaul dengan babi.

(dari berbagai sumber)

Tidak ada komentar: