Sabtu, 18 Juli 2009

Indonesia Under Attack

Di pagi itu, Hari Jumat, tanggal 17 Juli 2009, suasana pagi di Ibukota Jakarta cukup cerah. Ketika sebagian besar penduduk Ibukota yang padat itu baru saja memulai aktivitasnya, dua ledakan bom menghentakkan warga Jakarta di dua tempat yang berbeda namun dalam waktu yang tidak terpaut jauh, di Hotel JW Marriot dan Hotel Ritz Carlton, dua hotel bintang lima di kawasan elit Mega Kuningan, Jakarta. Ledakan bom itu mengakibatkan 8 orang tewas, dan 53 orang mengalami luka-luka.

Untuk yang kesekian kalinya, Bangsa Indonesia kembali menjadi korban terorisme. Untuk yang kesekian kalinya pula aparat keamanan dan intelijen negara kita kecolongan. Terorisme kembali terjadi. Untuk tujuan tertentu, terorisme kembali harus merenggut korban orang-orang yang tidak berdosa. Bisa jadi diantara korban terdapat keluarga, tetangga, atau teman pelaku teroris itu sendiri.

Sebagaimana yang telah kita pahami, terorisme adalah kejahatan kemanusiaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, terorisme adalah penggunaan kekerasan untuk menimbulkan ketakutan dalam usaha mencapai tujuan. Sedangkan menurut Kamus Webster, terorisme adalah the use of force or threats to demoralize, intimidate, and subjugate. Tujuan dari terorisme adalah menimbulkan kekacauan, ancaman, dan ketakutan yang massif atau meluas ke seluruh penduduk di suatu tempat, kota, negara, bahkan dunia.

Sebagaimana yang telah kita pahami pula, terorisme atas nama apapun dan untuk tujuan apapun adalah kejahatan kemanusiaan yang tidak dibenarkan oleh hukum positif maupun ajaran agama. Dalam keyakinan agama yang saya anut Islam, tidak ada satupun ayat dalam Al-Quran dan hadist yang menganjurkan dan membenarkan tindakan terorisme, apalagi terhadap rakyat sipil yang tidak bersenjata. Demikian pula dalam alkitab Injil yang pernah saya baca, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tidak ada satu pun ayat yang mendukung tindakan terorisme itu. Bahkan dalam ajaran agama lainnya pun saya yakin tidak ada pembenaran apalagi anjuran untuk melakukan terorisme. Oleh karenanya bisa saya pastikan bahwa pelaku terorisme itu adalah orang yang tidak beragama dan tidak percaya bahwa ada Tuhan yang akan membalas perbuatan jahat mereka kelak di kemudian hari. Kalaupun dia mengaku beragama, maka bisa dipastikan dia adalah orang yang belum memahami dengan baik agama yang dianutnya.

Dalam ajaran Islam yang saya anut, memang terdapat istilah jihad yang membolehkan umatnya untuk berperang dalam membela agamanya, namun di situ juga terdapat larangan yang sangat keras untuk melakukan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata, apalagi anak-anak dan perempuan. Adapun tindakan terorisme tidak membedakan mana musuh yang bersenjata, sipil yang tidak bersenjata, anak-anak dan perempuan, semua halal untuk dijadikan korban. Sehingga bisa simpulkan terorisme tidak dapat dianggap sebagai jihad tetapi pembunuhan yang sangat dilaknat dalam ajaran Islam.

Harapan kita sekarang tentuanya adalah agar aparat keamanan kita dapat segera mengungkap siapa pelaku terorisme itu, menangkap para pelaku termasuk dalangnya, mengadili, dan memberikan hukuman yang setimpal sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Untuk ke depannya, tentu diharapkan aparat keamanan, termasuk intelijen dan kita semua untuk tidak lengah lagi. Sudah menjadi kebiasaan aparat keamanan kita, ketika terjadi peledakan bom maka semua akan berlomba-lomba memperketat keamanan di wilayahnya masing-masing, namun tidak lama kemudian kewaspadaan akan melemah kembali, hingga muncul kejadian baru lagi, begitu seterusnya. Padahal bukankah akan lebih bermanfaat apabila kewaspadaan tetap terjaga. Ibarat kata, akan lebih efisien mencegah daripada mengobati. Harapan kita buat pemerintah kita yang sekarang maupun yang akan datang untuk menghilangkan atau setidaknya mengurangi akar atau sebab dari tindakan terorisme ini, yaitu kemiskinan, ketimpangan sosial, dan demoralisasi. Semoga.



Rabu, 08 Juli 2009

Ironi King of Pop

Kemarin, tepatnya Hari Selasa, tanggal 7 Juli 2009, The King of Pop, Michael Joseph Jackson atau yang akrab dipanggil Jacko, akhirnya dimakamkan di Forest Lawn tanpa disertai otaknya yang masih dalam penyelidikan petugas forensik. Sebelumnya, keluarga dan penggemarnya memberikan penghormatan terakhir padanya di Staples Center, Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Seperti yang telah direncanakan sebelumnya, seremoni penghormatan terakhir untuk Sang Superstar itu berlangsung penuh khidmat namun meriah. Selain dihadiri oleh semua anggota keluarga besarnya, para sahabatnya juga hadir untuk memberikan sambutan dan menyanyikan lagu-lagu The King of Pop itu. Acara dimulai dengan penyambutan kedatangan peti jenazah yang diiringi oleh himne We are Going to See the King yang dibawakan oleh Andrea Crouch Choir. Usai prosesi tersebut, Pastor Lucius Smith menyampaikan kata-kata perpisahan dan doa. Mariah Carey dan Trey Lorenz lalu menyanyikan lagu I’ll be there, lalu Lionel Richie, Stevie Wonder, John Mayer, hingga Usher. Sang kakak, Jermaine Friday Jackson juga tampil menyanyikan lagu Smile untuknya. Brooke Shield, Queen Latifah, pebasket NBA Kobe Bryant dan Magic Johnson juga menceritakan pengalaman mereka bersama Jacko semasa hidupnya. Upacara penghormatan bagi Jackson ditutup dengan Keluarga Jackson yang menyampaikan terima kasih kepada publik dan selamat jalan bagi Jacko, namun dari semua itu, yang paling memilukan tentu adalah ucapan tulus dari putri Jacko, Paris Katherine yang berusaha tetap tegar ketika mengatakan, "saya hanya ingin mengatakan, sejak saya lahir, Daddy adalah ayah yang terbaik seperti yang bisa kalian bayangkan... Dan saya ingin mengatakan bahwa saya sangat mencintainya..." anak gadis yang baru berusia 11 tahun itu akhirnya tidak dapat melanjutkan ucapannya karena tidak kuasa membendung air mata, dia lalu terisak dalam pelukan bibinya, Janet Jackson.

Begitulah Michael Jackson. Dia adalah fenomenon di abad ini, hingga kematiannya pun dirayakan secara meriah layaknya konser musik. Bayangkan, upacara penghormatan terakhir untuknya di Gedung Staples Center yang diperkirakan menelan biaya sekitar 40 miliar rupiah itu dipadati oleh sekitar 20 ribu orang, termasuk diantaranya sekitar 8.750 penggemarnya yang memperoleh tiket gratis untuk hadir di acara itu dari sekitar 1,6 juta orang yang mendaftar. Sementara itu, 6.500 orang lainnnya mendapat tempat di Nokia Center, dekat Staples Center. Itu belum termasuk sekitar 500 ribu orang penggemarnya yang berada di luar gedung. Upacara kematiannya yang dihadiri langsung oleh sekitar 500 ribu orang serta disiarkan dan disaksikan oleh lebih dari satu miliar orang di seluruh dunia itu telah melampaui rekor upacara kematian Lady Diana, Elvis Presley, John Lennon, maupun John F. Kennedy sekalipun.

Pantaskah semua itu? Tentu tergantung dari perspektif mana kita menilainya. Apabila dari perspektif dunia musik dan hiburan, maka penghargaan itu jelas sangat pantas. Dia adalah superstar yang hingga saat, bahkan mungkin abad ini, belum ada tandingannya. Salah satu indikasinya adalah rekor penjualan albumnya Thriller yang mencapai 104 juta copy, hingga saat ini masih tercatat di Guiness Book World of Records sebagai album terlaris sepanjang masa. Dia juga telah memenangkan 13 Grammy Awards dan 13 single-nya pernah menjadi nomor satu di AS, bahkan sepanjang 45 tahun karirnya di dunia musik, dia telah menjual lebih dari 750 juta kopi album, serta sederet penghargaan lainnya di dunia musik dan entertainment. Satu hal lagi yang membuatnya pantas untuk mendapat penghargaan yang tinggi adalah lagu-lagu ciptaannya yang selalu menjadi fenomenal karena lirik lagunya yang tidak sekedar tentang cinta dan nafsu, tapi juga lirik-lirik lagu yang humanis dan peduli pada kelestarian alam, kesetaraan, dan perdamaian dunia, seperti misalnya lagu fenomenalnya, We are The World yang dia ciptakan bersama Lionel Richie dan kemudian dinyanyikan bersama dengan 45 orang penyanyi. Lagu tersebut didedikasikan untuk penggalangan dana bagi korban kelaparan di Afrika. Lalu lagu Black or White yang mengajak kepada persatuan umat manusia tanpa membeda-bedakan ras dan warna kulit, lalu juga tentunya adalah lagu Heal The World yang liriknya mengajak kepada perdamaian dunia, dan masih banyak lagi. Dia juga menciptakan tarian robot dan moonwalker yang menjadi ciri khasnya dan ditiru banyak orang.

Sebagai manusia biasa, Jacko tentu mempunyai kekurangan yang sering menuai kontroversi. Sikap keras ayahnya dalam mendidik dia ketika kecil, secara psikologis tentu berpengaruh pada dirinya hingga dewasa. Meski mempunyai banyak teman dekat, Jacko sesungguhnya adalah pribadi yang rapuh, sensitif, introvert, kurang percaya diri, dan mudah mengalami depresi. Dengan karakter yang seperti itu, sepanjang hidupnya dia tidak pernah lepas dari berbagai masalah, mulai dari kebiasaannya melakukan operasi plastik di wajah, hidupnya yang sangat tertutup dari publik, proteksi berlebihan terhadap anak-anaknya, perceraiannya dengan Liza Marie Presley dan Debbie Rowe, hingga kasus tuduhan pelecehan seksual kepada anak-anak.

Namun yang pasti, Jacko telah meninggal dalam usia 50 tahun menjelang konser comeback-nya. Sang Superstar pergi meninggalkan nama besarnya, popularitasnya, meninggalkan tiga orang anak, Prince Michael I, Paris Katherine, dan Prince Michael II atau Blanket. Dia juga meninggalkan utang sebesar 5 triliun rupiah, kekayaan sekitar 10 triliun rupiah, dan tentunya royalti atas lagu-lagunya serta asesoris peninggalannya yang nilainya akan terus meningkat seiring dengan sosoknya yang melegenda. Kontroversi tentang dirinya pun ternyata tidak berakhir seiring dengan kematiannya. Dia masih meninggalkan banyak kontroversi, seperti penyebab kematiannya yang mendadak dan belum terungkap dengan jelas, prosesi dan tempat pemakamannya yang masih dirahasiakan oleh keluarganya, lalu hak pengasuhan atas ketiga anaknya yang dalam surat wasiatnya dia berikan kepada ibunya, Katherina Jackson, dan penyanyi idolanya, Diana Ross sebagai cadangan apabila sang ibu tidak mampu, sementara mantan istri keduanya Debbie Rowe yang merupakan ibu kandung dari Prince Michael I dan Paris Katherine tidak memperoleh hak pengasuhan, lalu ibu kandung Prince Michael II atau Blanket yang tidak diketahui jati dirinya, hingga kejelasan mengenai agama yang dianutnya, setelah dia diberitakan masuk Islam tahun lalu, serta doa dari kakaknya yang muslim, Haji Jermaine Friday Jackson, yang dipanjatkan secara Islam ketika mengumumkan kematiannya sepekan lalu, serta tentunya adalah ungkapan sinis dari seorang politisi AS yang menyebutnya sebagai Pedofilia dan murtad.

Namun apapun kata mereka, Jacko tetaplah Superstar dan akan tetap dikenang oleh para penggemarnya, termasuk saya, sebagai Superstar. Goodbye, Jacko, rest in peace, see you in heaven.

Minggu, 05 Juli 2009

Pemilihan Presiden

Dua hari lagi, tepatnya pada tanggal 8 Juli 2009, kita akan melakukan pemilihan umum Presiden Republik Indonesia (Pilpres). Seorang Presiden adalah pemimpin bagi rakyat di negara yang dipimpinnya. Setiap pemimpin tentu mempunyai tugas dan tanggung jawab terhadap bangsa dan negara yang dipimpinnya. Baik-buruknya, maju-mundurnya bangsa dan negara tanggung jawab Presiden selaku kepala negara maupun kepala pemerintahan. Itulah sebabnya kita disarankan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan banyak hal agar tidak salah dalam memilih presiden, karena presiden yang kita pilih nanti akan memimpin negeri ini selama lima tahun ke depan. Oleh karenanya seorang presiden minimal harus memenuhi syarat-syarat pokok seorang pemimpin yang baik, seperti mempunyai kapabilitas, pengetahuan yang memadai, jujur, dan amanah.

Ada tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang akan menjadi kontestan dalam pilpres kali ini, yaitu pasangan Megawati Soekarno Putri dan Prabowo Subianto (Mega-Pro), pasangan Susilo Bambang Yudhoyono dan Boediono (SBY-Boediono), dan pasangan Muhammad Jusuf Kalla dan Wiranto (JK-Win). Sebagai manusia, ketiga pasangan tersebut tentu mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tinggal bagaimana kita menyikapinya dan menentukan pilihan yang mana yang paling mendekati syarat ideal pemimpin bangsa Indonesia.

Kita mulai dengan nomor urut 1, yaitu pasangan Mega-Pro, dengan slogannya: pro rakyat. Kelebihan dari pasangan ini yang patut diacungi jempol ada pada program-program ekonomi kerakyatannya yang sangat berpihak pada rakyat kecil. Mereka bahkan berani untuk melakukan kontrak-kontrak politik langsung dengan kaum petani, nelayan, buruh, pedagang pasar, dan mahasiswa. Program ekonomi kerakyatan yang mereka janjikan ini diyakini merupakan program yang paling cocok untuk rakyat Indonesia yang income perkapitanya masih rendah dan masih tingginya tingkat kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. Bahkan ekonomi kerakyatan ini sesungguhnya sangat sesuai dengan sila kelima dari dasar negara kita, Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Hal yang menjadi kekhawatiran adalah adanya keraguan atas kesiapan tim ekonomi dan para pelaku bisnis dalam implementasi program-program ekonomi kerakyatan mereka nantinya. Suatu pekerjaan yang tidak mudah karena mereka harus melakukan revolusi sistem ekonomi dari sistem ekonomi pasar yang ada saat ini ke sistem ekonomi kerakyatan.

Pasangan berikutnya dengan nomor urut 2 adalah SBY-Boediono dengan slogan : lanjutkan. Figur SBY selaku Presiden yang masih menjabat saat ini merupakan kekuatan utama pasangan ini. Bahkan ketika Partai Demokrat secara mengejutkan memenangi pemilu legislatif kemarin, banyak orang – terutama pendukungnya – yang meyakini bahwa dipasangkan dengan siapapun, SBY akan tetap menang. Figur SBY yang kalem, santun, dan religius memang merupakan magnit buat pemilih Indonesia yang secara kultur dan psikologis lebih menyukai orang dengan karakter seperti SBY. Karakter yang sama juga melekat pada diri Boediono. Namun bukan berarti pasangan ini tanpa kelemahan. Sebagaimana yang sering diungkapkan oleh lawan-lawan politiknya, SBY dinilai terlalu berhati-hati bahkan terkesan lamban dalam mengambil keputusan, termasuk untuk hal-hal krusial yang membutuhkan kecepatan dalam pengambilan keputusan. Kelemahan lainnya ada pada track record cawapres-nya Boediono yang dikenal sebagai pengusung aliran ekonomi neoliberal, suatu aliran ekonomi yang mempertuhankan kebebasan individu, kepentingan diri (self interest), dan ekonomi pasar. Aliran yang di negeri asalnya sendiri, Amerika Serikat, sudah mulai ditinggalkan, terutama sejak krisis finansial global. Meski stigma miring tersebut telah berulang-kali dibantah oleh SBY dengan penegasan bahwa pemerintahannya nanti tidak akan menerapkan sistem ekonomi neoliberal, tidak juga sistem ekonomi komunis atau komando, tetapi ekonomi yang diistilahkannya sebagai sistem ekonomi jalan-tengah.

Pasangan berikutnya dengan nomor urut 3 adalah JK-Win dengan slogannya : lebih cepat, lebih baik. Salah satu program yang diunggulkan oleh pasangan ini adalah program MAMPU, yaitu pemberian kredit lunak kepada generasi muda lulusan SMA, SMK atau korban PHK untuk digunakan sebagai modal usaha. Kekuatan pasangan ini ada pada figur Jusuf Kalla yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Presiden dan Ketua Umum Partai Golkar. Figur mantan pengusaha ini merupakan fenomenon dalam sejarah Wakil Presiden karena perannya yang besar dalam pemerintahan dan bukan sekedar ban serep seperti yang diperankan oleh Wakil Presiden sebelumnya. Sebagai Wakil Presiden, dia dinilai lugas, sangat agresif dan berani dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan pemerintahan dengan cepat. Hal tersebut bisa dilihat dari perannya yang besar, baik dalam eksekusi kebijakan politik maupun ekonomi, seperti aktif dan menandatangani Perdamaian Aceh di Helsinki dan keberaniannya untuk tampil pasang badan untuk mengumumkan kebijakan-kebijakan pemerintah yang tidak populer seperti kenaikan harga BBM misalnya. Dia juga mempunyai pengalaman yang banyak dalam menyelesaikan konflik-konflik lainnya di dalam negeri seperti di Poso dan Ambon. Karakternya yang cepat, lugas, dan tegas dinilai sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia yang saat ini masih tertinggal dari bangsa-bangsa lain. Kekuatan lainnya tentu ada pada karakter Wiranto. Mantan Panglima ABRI yang tenang dan pandai mengendalikan emosi ini dinilai merupakan pasangan yang paling pas buat JK. Namun pasangan ini juga dibayang-bayangi oleh kekhawatiran adanya conflict of interest pada bisnis anggota keluarga JK dan kroninya.

Demikianlah plus-minus ketiga kontestan capres dan cawapres kita. Selamat memilih. Mari kita memilih dengan cerdas, bukan dengan perasaan emosi, sentimen suku, ras, dan agama, atau hal negatif lainnya, tetapi semata-mata dengan semangat untuk menjadikan bangsa ini menjadi bangsa yang adil, makmur, dan sejahtera. Siapapun yang akhirnya nanti menjadi pemenang dan tampil menjadi pemimpin di negeri ini, terlepas dari segala kelebihan dan kekurangannya, sudah sepatutnya kita dukung dengan satu tujuan untuk keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Semoga.

Sabtu, 04 Juli 2009

Toleransi

Kata toleransi tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kata ini sudah sangat sering kita dengar, terutama apabila dikaitkan dengan istilah toleransi beragama. Toleransi dalam bahasa Inggris adalah toleration dan kata kerjanya adalah tolerate. Sedangkan dalam bahasa Arab toleransi biasa disebut dengan ikhtimal, tasamuh yang artinya sikap membiarkan, lapang dada. Samuha - yasmuhu - samhan, wasimaahan, wasamaahatan, yang artinya adalah murah hati, suka berderma (kamus Al-Munawir). Jadi toleransi beragama adalah menghargai, dengan sabar menghormati keyakinan agama atau kepercayaan orang lain atau kelompok lain.

Namun demikian, kesalahan dalam memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil bathil, artinya mencampuradukan antara yang hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan oleh seorang muslim. Misalnya menjadikan toleransi sebagai alasan untuk menikah antar beda agama, padahal itu merupakan sikap sinkretis yang dilarang dalam ajaran Islam. Disini harus kita bedakan antara sikap toleran dengan sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan semua agama atau keyakinan. Hal ini sangat dilarang dalam ajaran Islam karena termasuk dalam perbuatan syirik.

Namun mungkin banyak diantara kita yang belum memahami bahwa toleransi sesungguhnya tidak hanya sebatas dalam kehidupan beragama, tetapi dapat dimaknai secara lebih luas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi artinya adalah sifat atau sikap toleran. Adapun pengertian dari toleran adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari toleransi adalah sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian kita sendiri. Seorang yang mempunyai sifat yang toleran tentu adalah salah satu sifat atau akhlak yang baik yang sudah semestinya menjadi panutan bagi kita semua.

Adapun ciri-ciri orang yang toleran antara lain adalah menghargai pendapat orang lain, menghargai orang lain dalam menjalankan keyakinan agama dan kepercayaannya masing-masing, menghargai keputusan orang lain, meski keputusannya berbeda dengan keinginan kita, dan seterusnya. Untuk menjadi seorang yang toleran memang sangat sulit apalagi bagi orang yang mempunyai ego yang sangat tinggi dan selalu merasa pendapatnyalah yang paling benar, padahal kebenaran mutlak itu sejatinya hanya milik Tuhan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang toleran. InsyaAllah.