Sabtu, 04 Juli 2009

Toleransi

Kata toleransi tentu sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kata ini sudah sangat sering kita dengar, terutama apabila dikaitkan dengan istilah toleransi beragama. Toleransi dalam bahasa Inggris adalah toleration dan kata kerjanya adalah tolerate. Sedangkan dalam bahasa Arab toleransi biasa disebut dengan ikhtimal, tasamuh yang artinya sikap membiarkan, lapang dada. Samuha - yasmuhu - samhan, wasimaahan, wasamaahatan, yang artinya adalah murah hati, suka berderma (kamus Al-Munawir). Jadi toleransi beragama adalah menghargai, dengan sabar menghormati keyakinan agama atau kepercayaan orang lain atau kelompok lain.

Namun demikian, kesalahan dalam memahami arti toleransi dapat mengakibatkan talbisul haq bil bathil, artinya mencampuradukan antara yang hak dan batil, suatu sikap yang sangat terlarang dilakukan oleh seorang muslim. Misalnya menjadikan toleransi sebagai alasan untuk menikah antar beda agama, padahal itu merupakan sikap sinkretis yang dilarang dalam ajaran Islam. Disini harus kita bedakan antara sikap toleran dengan sinkretisme. Sinkretisme adalah membenarkan semua agama atau keyakinan. Hal ini sangat dilarang dalam ajaran Islam karena termasuk dalam perbuatan syirik.

Namun mungkin banyak diantara kita yang belum memahami bahwa toleransi sesungguhnya tidak hanya sebatas dalam kehidupan beragama, tetapi dapat dimaknai secara lebih luas. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, toleransi artinya adalah sifat atau sikap toleran. Adapun pengertian dari toleran adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengertian dari toleransi adalah sifat atau sikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian kita sendiri. Seorang yang mempunyai sifat yang toleran tentu adalah salah satu sifat atau akhlak yang baik yang sudah semestinya menjadi panutan bagi kita semua.

Adapun ciri-ciri orang yang toleran antara lain adalah menghargai pendapat orang lain, menghargai orang lain dalam menjalankan keyakinan agama dan kepercayaannya masing-masing, menghargai keputusan orang lain, meski keputusannya berbeda dengan keinginan kita, dan seterusnya. Untuk menjadi seorang yang toleran memang sangat sulit apalagi bagi orang yang mempunyai ego yang sangat tinggi dan selalu merasa pendapatnyalah yang paling benar, padahal kebenaran mutlak itu sejatinya hanya milik Tuhan. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang toleran. InsyaAllah.

Tidak ada komentar: