Jumat, 06 Februari 2009

Fenomena Facebook

Seorang teman saya menunjukkan sebuah posting dari salah seorang temannya di Facebook. Isi kalimatnya, “Bisa nggak ya, dalam sehari aja kita nggak buka Facebook?”
Dalam waktu yang tidak berapa lama, posting-an tersebut, langsung di-comment oleh temannya yang lain di Facebook dengan kalimat, “nggak bisa!”

Dua minggu yang lalu, seorang teman saya bersungut-sungut karena jaringan internet di komputer kantornya tidak aktif selama sehari penuh karena ada gangguan teknis. Sepulang dari kantor, meski sudah malam dan dalam kondisi hujan, dia tetap memaksakan diri untuk keluar rumah dan mendatangi sebuah warnet, hanya dengan satu tujuan, menyapa teman-temannya di Facebook. Beberapa hari kemudian, dia akhirnya memutuskan untuk membeli modem dan memasang jaringan internet pascabayar di laptop-nya. Semua itu dia lakukan demi Facebook.

Cerita tidak berhenti sampai di situ, seminggu kemudian, seorang teman saya, dengan bangga menunjukkan BlackBerry yang baru dibelinya. Keputusannya untuk membeli BlackBerry, tidak lain agar lebih memudahkan dia untuk mengakses Facebook. Dalam beberapa hari, dua orang temannya yang lain juga memutuskan untuk membeli BlackBerry dengan maksud yang sama, demi Facebook.

Begitulah fenomena Facebook telah menjangkiti banyak orang pengguna internet. Facebook adalah situs jaringan sosial yang diciptakan oleh Mark Zuckerberg dan pertama kali diluncurkan pada 4 Februari 2004. Menurut data yang dilansir oleh Comscore, hingga saat ini, pengguna aktif Facebook sudah mencapai 130 juta orang, dengan pertumbuhan mencapai 135% pertahun.

Banyak hal positif yang bisa diambil dari situs jaringan sosial ini. Sama halnya dengan situs jaringan sosial lainnya yang sudah lebih dulu populer, seperti Friendster dan MySpace misalnya, situs ini dapat menjadi ajang pertemuan di dunia maya, baik antara teman, bertemu teman lama, maupun berkenalan dengan teman baru. Fitur messaging di Facebook ini dinilai lebih interaktif dibanding fitur messaging milik situs lainnya. Bahkan kini Facebook tidak semata menjadi ajang pertemanan, namun telah berkembang menjadi menjadi media untuk promosi dan kampanye politik yang cukup efektif. Salah satu kesuksesan Obama dalam meraih banyak dukungan dan dana juga tidak lepas dari peran Facebook ini.

Meski demikian, para pengguna Facebook juga harus tetap mewaspadai sisi negatif dari Facebook ini, selain efek adiktifnya, seperti lupa waktu kerja, beribadah, makan, dan istirahat, juga adanya ancaman dari virus Koobface. Virus ini memanfaatkan fitur messaging di Facebook untuk menginfeksi komputer, lalu mencoba mencuri informasi penting seperti kartu kredit yang memungkinkan kartu kredit pengguna Facebook dibobol oleh pelaku kriminal. Pengelola Facebook telah mengimbau anggotanya untuk menghapus email yang mencurigakan. Pengelola Facebook juga telah memposting petunjuk bagaimana membersihkan komputer yang terinfeksi virus di http://www.facebook.com/security.

5 komentar:

Istorie mengatakan...

Salam Adnan,

it a nice topic here since me too using facebook.There is advantage and disadvantage it depend how the user cater for their need.

1 thing is good i manage to find my old lost school friend after so long we never keep in touch that great about face book : )

take care anand so long i never comment at your blog but i always follow up.Take care my dear friend.

Liza Marthoenis mengatakan...

liza udah ngasih komentarnya di FB,..mas, gimana cayanya import blog kita ke FB?

bu melfa mengatakan...

baca sana ada facebook, buka email, ada yg invite facebook,,,kerja dikantor, liat kmptr tetangga lg isi facebook...cape duechhhhhh

nonashandy mengatakan...

Nice topic mas adnan..btw Na kembali ngeblog nih,setelah sekian lama ditinggalkan Hiks..Hiks..Na kembali Menulis lg..Perionair Is Back ^_^

perionair

rafizzi mengatakan...

assalamualaikum

jzkk kerana berkongsi topik ni..
memang menjadi trend sekrg ni... facebook...
bagaimana dakwah di indonesia? boleh berkongsi kejayaan dgn kami? =)

salam ukhwah dari bumi france..