Senin, 01 Desember 2008

Obamanomic


Barack Hussein Obama akhirnya terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) ke-44 . Dia juga telah memilih tim ekonomi yang akan membantunya kelak mewujudkan janjinya untuk melakukan perubahan dan menolong krisis finansial yang saat ini melanda AS dan dunia. Dia telah menjanjikan kebijakan-kebijakan ekonomi yang lebih berpihak pada rakyat banyak, bukan berpihak pada golongan elit atau pengusaha besar. Salah satu janjinya yang menjadi perhatian publik adalah rencananya untuk melakukan tax cut atau pemotongan pajak bagi para buruh dan masyarakat berpenghasilan rendah di satu sisi, dan di sisi lain menaikkan tarif pajak bagi orang pribadi yang berpenghasilan di atas USD 250.000 per tahun.

Rencana kebijakan ekonomi Obama untuk menaikkan pajak orang kaya untuk kemudian didistribusikan ke orang miskin, lagi-lagi merupakan anomali bagi sebuah negara yang dikenal sebagai biangnya kapitalisme. Meski sempat dikritik oleh John McCain, saingannya dari Republican, sebagai kebijakan yang akan menjadikan AS sebagai negara sosialis, namun justru janji inilah yang diyakini banyak pihak sebagai salah satu faktor yang mendongkrak popularitas Obama dan membawanya ke gedung putih.

Rencana Obama untuk memotong pajak bagi masyarakat menengah ke bawah dan menaikkan pajak bagi orang kaya tersebut telah sesuai dengan asas dan fungsi pajak yang sebenarnya. Salah satu asas pemungutan pajak dalam The Four Maxims-nya Adam Smith adalah asas equality atau asas keseimbangan dengan kemampuan, yaitu pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara harus sesuai dengan kemampuan dan penghasilan wajib pajak. Sedangkan salah satu fungsi pajak adalah fungsi redistribusi pendapatan, dimana pajak yang sudah dipungut oleh negara akan digunakan untuk membiayai semua kepentingan umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan, sehingga dapat membuka kesempatan kerja dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat umum. Kebijakan pendistribusian kekayaan ala Obamanomic ini merupakan refleksi keadilan sosial dalam perpajakan AS.

Dalam perspektif Indonesia, sila kelima dari dasar negara kita Pancasila adalah keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Obama, Presiden AS terpilih yang kebetulan di masa kecilnya pernah tinggal dan bersekolah di Indonesia, telah mengamalkan sila kelima dari Pancasila tersebut. Pertanyaannya sekarang adalah apakah kebijakan perpajakan di Indonesia juga sudah merefleksikan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia?

6 komentar:

ISTORIE mengatakan...

Hi Adnan,
saya lihat profile lengkap Adnan, anda adalah seorang writer.Adakah Adnan pernah menulis karya novel sendiri?

Fadhilah H mengatakan...

adnan,

koleksi gambar India saya ada di

www.flickr.com/photos/fadhilah

klik pada collection 'travelorama'
lepas itu klik pada set 'Delhi-Agra-Lucknow'

Liza Marthoenis mengatakan...

Assalamualaikum mas adnan.. Nice posting ;) p kbr mas? Udah lama juga gk berkunjung k blog liza..Udah banyak perubahan lho mas..Ohya,met idul adha..Mhn maaf lhr dan btn

adnan mengatakan...

Normala, iya saya menulis novel, short stories, poems, dan skenario or screenplay...:)

Fadhilah, thanks, nice pictures, you have a talent to be a prof photographer...:)

Liza, waalaikumsalam, met idul adha, mohon maaf lahir dan batin, makasih, kabar baik, nice to see again sweet girl, blog Liza makin keren, Liza juga udah lama gak berkunjung ke blog ini...:) thanks

Liza Marthoenis mengatakan...

Mas,.liza berkunjung lagi nih..siang2,.maklum diluar sdg mendung. Mau dibagiin pulsanya? Ogah ah,ntar jatah liza berkurang..hehe

ISTORIE mengatakan...

Salam Adnan,

SElamat menyambut Hari Raya Adha.Semoga bergembira selalu disamping keluarga yg tersayang insyallah.